Pompa Ulir (Screw Pump): Fungsi, Cara Kerja, Jenis & Perbedaannya dengan Pompa Sentrifugal

Screw Pump (Flange Connect / Clamp Connect / Open Inlet)

Screw pump atau pompa ulir adalah jenis pompa dengan prinsip kerja positive displacement yang memanfaatkan rotor berbentuk ulir untuk memindahkan fluida secara stabil. Pompa ini banyak digunakan di industri minyak & gas, makanan, kimia, hingga pengolahan limbah karena mampu menangani fluida dengan viskositas tinggi, sensitif, atau mengandung partikel padat.

Berbeda dengan pompa sentrifugal yang mengandalkan gaya putar impeller, pompa ulir bekerja dengan volume tetap per putaran. Karena itu, ia mampu menangani cairan dengan viskositas tinggi, sensitif, atau bahkan yang mengandung partikel padat, tanpa merusak struktur fluida.

Pompa ulir sudah digunakan sejak awal abad ke-20, awalnya untuk memindahkan cairan kental bertekanan rendah. Kini, variasinya semakin beragam, mulai dari tipe sederhana hingga multi-rotor untuk aplikasi berat di industri minyak, kimia, makanan, minuman, hingga pengolahan limbah.

Fungsi Pompa Ulir dalam Berbagai Industri

Fungsi utama pompa ulir adalah mengalirkan cairan secara stabil dan presisi. Keunggulannya terletak pada kemampuannya mempertahankan aliran konstan meski cairan kental atau mengandung padatan.

Beberapa contoh aplikasi:

  • Industri minyak & gas: memindahkan crude oil, bahan bakar, atau lumpur pengeboran.

  • Industri makanan & minuman: mengalirkan saus, krim, cokelat, pasta, hingga cairan kental lain tanpa merusak teksturnya.

  • Pengolahan limbah: mengalirkan lumpur atau cairan bercampur padatan.

  • Industri kimia: memindahkan bahan kimia korosif, sensitif, atau cairan dengan viskositas tinggi.

Jika dibandingkan dengan pompa lain, pompa ulir unggul dalam hal minim getaran, aliran konstan, dan efisiensi pada cairan kental.

Cara Kerja Pompa Ulir

Prinsip dasar cara kerja pompa ulir sederhana namun efektif:

  1. Masuknya fluida → Cairan masuk ke ruang antar ulir dan stator.

  2. Pergerakan sepanjang ulir → Rotor berputar, mendorong fluida ke depan secara bertahap.

  3. Keluaran fluida → Fluida keluar melalui outlet dengan tekanan stabil sesuai kebutuhan.

Karena menggunakan prinsip positive displacement, setiap putaran rotor memindahkan volume cairan yang sama. Dengan begitu, pompa ulir dapat menghasilkan tekanan konstan meskipun laju aliran rendah.

Jenis-Jenis Pompa Ulir (Screw Pump)

Screw Pump (Flange Connect / Clamp Connect / Open Inlet)

Pompa ulir hadir dalam berbagai desain, masing-masing dengan keunggulan tertentu:

  1. Single Screw Pump
    Menggunakan satu rotor ulir yang berputar di dalam stator. Cocok untuk fluida kental, cairan abrasif, atau bercampur padatan. Kapasitas alirannya relatif rendah dibanding tipe multi-screw.

  2. Twin Screw Pump
    Memiliki dua rotor ulir yang berputar berlawanan arah. Keunggulannya adalah kapasitas besar, cocok untuk minyak, kimia, atau cairan pangan.

  3. Triple Screw Pump
    Terdiri dari satu rotor penggerak dan dua rotor pengikut. Dirancang untuk tekanan sangat tinggi, sering dipakai di sistem hidrolik atau transfer minyak pelumas.

  4. Archimedes Screw Pump
    Model klasik berbentuk ulir besar untuk mengangkat air dari tempat rendah ke tempat tinggi. Kini masih digunakan pada fasilitas pengolahan limbah dan irigasi.

Komponen Utama Pompa Ulir

Untuk memahami cara kerja lebih dalam, berikut komponen penting screw pump:

  • Rotor ulir: Elemen utama yang menggerakkan cairan. Jumlah ulir menentukan jenis pompa.

  • Stator: Komponen statis tempat rotor berputar, biasanya dari karet atau logam khusus.

  • Seal dan bearing: Menahan kebocoran dan menjaga rotor berputar stabil.

  • Housing: Rangka luar yang melindungi rotor dan stator dari tekanan kerja.

Varian modern juga dilengkapi fitur tambahan, seperti jaket pemanas/pendingin untuk cairan sensitif suhu, atau desain khusus untuk cairan korosif.

Perawatan Pompa Ulir

Agar pompa ulir tetap optimal, perawatan rutin diperlukan:

  • Jadwal inspeksi berkala setiap 3–6 bulan.

  • Cek komponen utama seperti rotor, stator, bearing, dan seal dari keausan.

  • Pelumasan sesuai rekomendasi pabrikan untuk menghindari gesekan berlebih.

  • Penggantian komponen aus segera untuk mencegah kerusakan lanjutan.

  • Kontrol suhu operasi agar material pompa tidak cepat rusak.

Dengan perawatan baik, pompa ulir dapat beroperasi stabil selama bertahun-tahun tanpa penurunan performa signifikan.

Perbedaan Pompa Ulir dan Pompa Sentrifugal

Aspek Pompa Ulir (Screw Pump) Pompa Sentrifugal
Prinsip Kerja Positive displacement Gaya sentrifugal
Jenis Fluida Cocok untuk fluida kental & sensitif Cocok untuk fluida encer & kapasitas besar
Tekanan Output Stabil di berbagai kecepatan Bergantung pada kecepatan impeller
Efisiensi Tinggi pada fluida kental Tinggi pada fluida encer
Getaran & Turbulensi Rendah Lebih tinggi
Perawatan Lebih kompleks Relatif mudah

Screw pump adalah solusi pemompaan yang efisien untuk berbagai jenis fluida, mulai dari cairan kental hingga sensitif. Dengan pilihan tipe seperti single screw pump, twin screw pump, triple screw pump, hingga Archimedes screw pump, pengguna dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri.

Memahami cara kerja, komponen seperti stator screw pump, serta varian khusus seperti screw vacuum pump dan eccentric screw pump akan membantu dalam memilih pompa yang tepat. Perencanaan dan pemilihan yang tepat akan memastikan kinerja optimal dan umur pakai yang lebih panjang.

Butuh screw pump berkualitas untuk kebutuhan industri makanan atau kimia? Kunjungi koleksi produk kami di Algoteknika Screw Pump dan dapatkan pompa terbaik sesuai kebutuhan Anda.

 

 

Baca Juga : Perbedaan Jenis Pompa Kimia: Centrifugal, Self-Priming, dan Slurry Pump